Selasa, Mei 27, 2008

BERATNYA BEBAN HIDUP DI INDONESIA...

Reformasi sudah berjalan 10 tahun di tanah air ini, tapi perubahan dibidang ekonomi belum terasa dampaknya, baru dibidang hukum, politik dan kebebasan pers yang sangat terasa di era reformasi ini, padahal yang sangat dibutuhkan rakyat adalah kemakmuran dan ketenangan dalam menjalankan kehidupan ini.
Hal tersebut tidak terlepas dari masalah ekonomi,seperti ketersediaan bahan pokok, terjangkaunya harga dan ini akan membuat daya beli masyarakat meningkat,ekonomi rakyat berjalan kalo kita mau bicara prinsip ekonomi.

Sangat bertolak belakang saat ini, untuk memproleh bahan pokok rakyat harus antri dan harga terkadang tidak terjangkau oleh masyarakat lapis bawah. Contohnya bisa kita liat 1,5 tahun terakhir, masyarakat sangat sulit memproleh minyak goreng,miyak tanah,beras dan sekarang gas elpiji yang baru saja program konversi mitan ke gas diluncurkan pemerintah awal maret lalu.Ini bertanda bahwa masih banyaknya spekulan yang bermain dalam penguasaan bahan pokok untuk mendapat keuntungan sesaat.seperti adanya yang menimbun mitan,gas dan beberapa bahan pokok.

Puncaknya adalah pada awal mei ini pemerintah melalui menteri keuangan menjelaskan akan adanya kenaikan harga BBM karena minyak dunia yang sudah sangat tinggi dan alasan lainnya adalah untuk menyelamatkan APBN,ternyata dampak dari penjelasan menkeu tersebut berdampak sangat negatif bagi masyarakat luas khususnya golongan menengah kebawah, kenapa? harga-harga kebutuhan pokok langsung naik,malah stok terkadang sangat terbatas,,BBM juga demikian,belum pengumuman resmi mengenai kenaikan masih sekedar rencana,tapi BBM sudah sulit diproleh dibeberapa kota di tanah air,dan pertamina pada tgl 15 mei membuat surat edaran keseluruh SPBU untuk pembatasan pembelian BBM. Polisi juga menemukan banyak kasus penimbunan BBM oleh oknum-oknum yang ingin memproleh keuntungan dengan kenaikan BBM ini.
BBM tidak naikpun sebenarnya beban hidup rakyat sudah semakin berat,apalagi jika dinaikkan,,rakyat akan semakin terjepit dan bisa-bisa akan mengakhiri hidupnya seperti beberapa kasus bunuh diri yang terjadi dibeberapa daerah.

Kenaikan BBM tidak bisa dihindari setelah pemerintah mengumumkan secara resmi,dengan kenaikan rata-rata 28.70%,,akan berdampak langsung bagi masyarakat,kebutuhan pokok sudah meroket lagi,tarif angkutan juga memberi sinyal naik,dan berbagai kebutuhan lain mengukutinya.Secara langsung akan membuat rakyat semakin terjepit dan bisa-bisa mohon maaf "mati berdiri" karena tdk sanggup lagi menanggung beratnya beban hidup di tanah air ini,apakah pemerintah sudah mengkaji dalam-dalam dan matang sebelum membuat kebijakan yang notabene sangat berdampak bagi rakyat? walaupun pemerintah memberikan uang "minta maaf nya" dalam program bantuan langsung tunai (BLT) ke 19,1 juta rakyat di 10 kota Indonesia yang menurut data BPS miskin,tapi ini bukanlah solusi dari semua permasalahan bangsa ini,harusnya pemerintah lebih peka dalam menyikapi kehidupan bernegara dan berbangsa ini.kalo tidak rakyat semakin tertindas oleh para pemimpinnya sendiri,jadi slogan beratnya hidup di Indonesia benar-benar menjadi kenyataan.semoga hal ini tidak terjadi.

MP 25 Mei 2008

Tidak ada komentar: